"Hidup tanpa ilmu, cinta, dan harapan. Bagaikan patung usang yang ingin dilihat tetapi tidak seorang pun melihatnya. Oleh karna itu, "Jagalah ILMU, CINTA, dan HARAPAN yang kau dapat dan berbagilah agar kelak kau merasakan indahnya hidup dengan ketiga hal tersebut !"

Sabtu, 07 Februari 2015

Mengenal dan Memahami Perbedaan Otak Pria dan Wanita

Hallo, assalamualaikum everyone :)

Kali ini saya akan mempost tulisan hasil seminar bersama bunda Aisyah Dahlan. Temanya sangat menarik sekali untuk berbagai kalangan usia, yakni Mengenal dan Memahami Perbedaan Otak Pria dan Wanita. Wow, sangat menarik bukan ? Bahkan ketika saya mempublikasikan seminar ini di media sosial, beberapa teman meminta hasil dari pembahasannya. Jujur saja saya sangat senang ketika beberapa teman tertarik dengan informasi ini. Saya kira sangat penting untuk membagikan ilmu ini pada teman-teman dan saudara- saudara. Setidaknya agar kita bisa saling memahami dan menghargai perbedaan antara pria dan wanita. 

Selamat membaca  ^_^

Allah berfirman dalam surat al-imron ayat 36 :
“..... dan laki-laki tidak sama dengan perempuan....”  

Satu- satunya persamaan mereka adalah mereka berasal dari jenis yang sama yaitu MANUSIA. Bersyukurlah karena Allah menakdirkan kita untuk menyukai dan menikahi sesama spesies. Jika Allah menakdirkan kita menikah dengan berbeda spesies, mungkin manusia sudah menikah dengan kambing, ayam atau hewan lainnya.” Jelas beliau dengan tawa. 

Manusia dianugerakan otak oleh Allah untuk berfikir. Pada dasarnya, otak terdiri dari 100 milyar sel saraf neuron yang terpisah-pisah. Tak terbayang kan otak yang seberat 1,5 kg pada wanita dan 1,6 kg pada laki-laki didalamnya terdapat bermilyaran saraf ? Subhanallah, betapa besar ciptaan Tuhan. Sel saraf neuron yang terpisah masih belum bisa bekerja dengan baik. Oleh karena itulah, manusia perlu untuk mengembangkan cara kerja otak mereka agar sel saraf neuron dapat tersambung dan bekerja dengan baik. Jika otak tidak dilatih maka hanya sedikit sel saraf neuron yang tersambung. Begitulah sistem kerja otak.

Otak dilapisi oleh lapisan yang tebal. Lapisan tersebut bernama CORRPUS COLLOSUM. Namun, ketebalan lapisan otak pada wanita dan pria berbeda. Lapisan otak pada pria lebih tipis dibandingkan lapisan otak pada wanita. Itulah yang menyebabkan pria mudah konsentrasi atau memusatkan perhatian pada satu hal khusus, namun ketika fokus pada satu hal pria tidak dapat diganggu dan pada saat itu pendengarannya menurun. Sementara, wanita mampu mengerjakan berbagai pekerjaan yang tidak saling berhubungan dalam satu waktu. 

Contohnya, ketika ayah atau anak laki-laki sedang membaca koran atau menonton tv lalu ibu memanggil ayah tetapi ayah tidak menjawab. Bukan karena ayah tidak peduli pada ibu. Melainkan karena pada saat ayah sedang berkonsentrasi maka pendengarannya akan menurun. Namun seorang ibu, ketika sedang mencuci pakaian bisa sambil mengurusi anak, memasak, dll. Perbedaan inilah yang sering menyebabkan kesalahpahaman antara pria dan wanita. 

Allah membagi otak menjadi dua bagian, ada otak sebelah kiri dan otak sebelah kanan. Sistem kerja otak adalah silang. Otak sebelah kiri mengatur bagian tubuh sebelah kanan dan otak sebelah kanan mengatur bagian tubuh sebelah kiri. Oleh karena itu jika ada seseorang berkata padamu bahwa, “OTAKMU MIRING” bersyukurlah berarti kamu manusia seutuhnya.” Begitulah beliau menghidupkan suasana diruangan seminar dengan sangat ekspresif.

Fungsi kerja otak sebelah kanan dan kiri pun berbeda, berikut adalah perbedaan diantara keduanya :
Belahan kiri     Belahan kanan

Kata-kata    - Kreatif
Matematika    - Warna
Verbal    - Artistik
Logis    - Visualisasi
Fakta    - Intuisi
Analisa    - gagasann
Syair Nyanyian              - Khayalan
Lineal    - Holistik
Melihat rincian halus              - Musik
                                                                            - Bentuk
                                                                            - Ruang.

Otak kiri anak perempuan berkembang lebih cepat dari otak kiri anak laki-laki. Dan otak sebelah kanan anak laki-laki berkembang lebih cepat daripada otak kanan anak perempuan. Oleh karena itulah, ketika sd maupun smp anak perempuan lebih pintar dibandingkan anak laki-laki. Karena pada anak perempuan, kedua belahan otak tumbuh dengan kecepatan yang lebih seimbang. Sementara, otak kiri laki-laki baru berkembang pada umur 18 tahun ke atas. Inilah yang menyebabkan wanita jauh lebih banyak berbicara daripada laki-laki. Dan anak laki-laki, cenderung diam dan cool. Bukan karena dia tidak peduli, tapi karena dia lelaki seutuhnya.

Pria dalam sehari mengatakan : 
2000 – 4000 kata
1000 – 2000 bunyi vokal
2000 – 3000 gerakan bahasa tubuh
Rata- rata jumlah komunikasi sebanyak 7000 kata

Wanita dalam sehari mengatakan :
6000 – 8000 kata
2000 – 3000 bunyi vokal
8000 – 10.000 gerakan bahasa tubuh
Rata – rata jumlah komunikasi sebanyak 20.000 kata

Salah satu penyebab perceraian adalah karena perbedaan komunikasi. Pada saat ayah pulang kerja, ibu cenderung ingin bercerita kepada ayah. Padahal, rata-rata jumlah komunikasi pada pria sebanyak 7000 kata. Ketika ayah pulang ke rumah, ibu hanya perlu cium tangan, senyum dan menyiapkan makan untuk ayah. Biarkan ayah membersihkan diri sampai ayah mulai mencari ibu. Ketika ayah mencari ibu, barulah ajak ayah bicara. 

Contoh lain, pada saat kerja sekitar jam 16.00 ibu nge chat bbm ayah panjang lebar tetapi ayah hanya membalas “okeey”, lalu pada jam 18.00 ibu nge chat bbm ke ayah lagi dan dibalas “ok”. Wanita akan sakit hati jika lelaki hanya membalas singkat bbm nya yang sangat panjang. Ketika ayah pulang ibu kesal karena bbmnya hanya dibalas singkat. Ayah pun kesal karena merasa bahwa ibu marah tanpa sebab. Inilah penyebab pertengkaran yang sepele. Seharusnya,ibu mengerti bahwa ayah sedang konsentrasi bekerja dan ia hanya memiliki 7000 kata dalam sehari. Namun, ayah juga seharusnya mengerti bahwa ibu menginginkan balasan yang lebih panjang agar ia merasa diperhatikan.

Anak perempuan menginginkan hubungan dan kerja sama. Itulah penyebab wanita mengikuti majelis ta’lim, arisan dan bentuk perkumpulan lainnya hanya untuk berkumpul bersama teman-temannya dan menghabiskan 20.000 kata yang dimilikinya. 
Dan anak laki-laki menginginkan kekuasaan dan kedudukan serta bersaing. Pada saat anak lelaki sedang berkumpul, mereka sedang bersaing ide dan gagasan. 

Otak anak perempuan tersusun untuk bereaksi pada orang dan wajah-wajah. Pada saat berbicara, anak perempuan cenderung menatap lawan bicaranya. Otak anak laki-laki bereaksi pada benda dan bentuknya. Pada saat berbicara, anak laki-laki cenderung mengalihkan pandangannya pada suatu benda. Contoh, Adi sedang berbicara dengan ibunya, namun matanya menatap sebuah bola dan kakinya aktif memainkan bola. Jika seorang ibu tidak memahami perbedaan otak pria dan wanita, ibu akan marah karena adi tidak memperhatikan ibu. Namun, sebenarnya Adi sedang memperhatikan ibu dan adi mengingat apa yang dikatakan ibu.

Perbedaan – Perbedaan Wanita VS Pria

Wanita :
- Tidak berterus terang
Jika pria bertanya pada wanita apakah kamu marah sama aku? Wanita akan menjawab tidak walaupun sebenernya ia marah. Setidaknya tanyakan 3 kali pada wanita apakah dia marah atau tidak padamu. Mungkin barulah ia akan menceritakan panjang lebar tentang perasaannya.
-Berbicara dengan perasaan
- Berbicara dengan kontak mata
- Memiliki kemampuan ruang yang terbatas
- Mendapat kesulitan membaca peta atau petunjuk jalan 
- Berbelanja merupakan kegembiraan
- Bila tertekan butuh bicara
- Bila curhat ingin disimak
Jika wanita sedang curhat, ia hanya ingin didengarkan. “Pernah sesekali saya curhat pada suami saya dan ia berkata pada saya “Apakah bunda menginginkan solusi atau hanya ingin didengar?” Pertanyaan itu terlontar karena ayah sudah mengerti tentang perbedaan otak wanita dan pria” Jelas bunda Aisyah pada peserta seminar kali itu.
- Menonton acara dengan tekun
Wanita akan menonton satu acara televisi dan tidak ingin diganggu untuk menghayati perasaan pemeran dalam film.

Pria
- Berterus terang
- Bicara apa adanya
- Kurang menyukai kontak mata
- Memiliki keterampilan ruang yang bagus
- Pria tahu arah dengan pasti
- Berbelanja merupakan teror pria
Pria tidak dapat berbelanja lebih dari 20 menit. Ia cenderung berbelanja di tempat langganannya.
- Bila tertekan tidak mau berbicara
- Bila mendengar curhat selalu menawarkan solusi
- Suka mengganti saluran tv
Jika pria sudah mengetahui akhir ceritanya maka pria akan mengganti channel. Contohnya pada saat menonton bola, jika sudah dapat ditebak siapa pemenangnya pria cenderung mengganti channel.

Cukup sekian informasi yang dapat saya sampaikan. Mungkin masih banyak kekurangan dalam penyampaian dan penulisan. Karena saya bukan pembicara maupun penulis. 

Semoga bermanfaat bagi kita semua. Wassalam :)

Minggu, 07 April 2013

Surat Al-Alaq ayat 1 sampai 5


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Surat Al – Alaq terdiri dari 19 ayat yang diturunkan di Makkah (Makkiyah). Dalam surat Al – Alaq dibicarakan tentang penciptaan manusia dari Al – Alaq (segumpal darah). Surat Al-‘Alaq ayat 1 sampai dengan ayat kelima adalah ayat pertama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad Saw yaitu pada waktu dia berkhalwat di Gua Hira.[1]
Surat ini menjelaskan asal – usul kejadian manusia, siapa dirinya dan apa tugas yang harus dilakukannya. Ayat – ayat ini dapat membantu dalam merumuskan kurikulum, metode, dan tujuan pendidikan.

B.     Rumusan Masalah

1.   Apa kandungan surat Al – Alaq ayat 1 sampai 5 ?
2.   Apa kaitannya surat Al – Alaq dengan obyek, tujuan, metode, teknologi, dan kurikulm pendidikan ?
3.   Apa tujuan manusia hidup di Dunia bedasarkan asal – usul kejadiannya ?

C.    Tujuan

1.  Agar mahasiswa memahami kandungan surat Al – Alaq ayat 1 dan 5.
2.  Agar mahasiswa mengetahui hubungan surat Al – Alaq dengan idielogi pendidikan Islam.
3.  Agar mahasiswa dapat mengetahui dan mengenali siapa dirinya dan tujuannya di Dunia.

BAB II
PEMBAHASAN
 A. Ayat dan Terjemah

 
 
Artinya : “Dengan nama Allah Maha Pengasih Maha Penyayang. (1) Bacalah (nyatakanlah) dengan nama Tuhan mu yang telah menciptakan (segala sesuatu di alam semesta ini). (2) Yang telah menciptakan manusia dari segumpal darah beku. (3) Bacalah (umumkanlah !) dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. (4) yang mengajarkan dengan pena. (5) Mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”.[2]

B. Kosa Kata Penting

a.       ù&tø%$#  = ( Bacalah )
b.      ,n=y{ = ( Menciptakan )
c.       ô @,n=tã ô`ÏB = ( Dari segumpal darah )
d.      Ptø.F{$# = ( Pemurah )
e.       O¯=tæ = (  Mengajarkan )
f.       ÉOn=s)ø9$$Î/ = ( Dengan tulisan)
g.       ÷Ls>÷ètƒ  Os9  $tB = ( Apa yang tidak diketahui )



C. Tafsir Ayat atau Kandungan Makna Ayat

(1)         Dalam hadits shohih riwayat bukhori dinyatakan bahwa nabi SAW datang ke gua Hiro suatu gua yang terletak diatas sebuah bukit dipinggir kota Makkah untuk berkhalwat beberapa malam. Kemudia sekembali beliau pulang mengambil bekal dari rumah istri beliau, Khodijah, datanglah Jibril kepada beliau dan menyuruhnya membaca.[3]
Nabi menjawab : “Aku tidak bisa membaca”. Jibril nerangkulnya sehingga nabi merasa sesak nafas. Jibril melepaskannya, sambil berkata : “ Bacalah”. Nabi menjawab :”Aku tidak dapat membaca”. Lalu dirangkulnya lagi dan dilepaskanya dan sambil berkata : “Bacalah”. Nabi menjawab : “Aku tidak bisa membaca” sehinggar nabi merasa payah, maka jibril membacakannya ayat 1 sampai ayat 5 surat Al – alaq yang artinya.
bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari (sesuatu) yang melekat. Bacalah , dan Tuhanmu yang paling pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”.
Lalu nabi SAW dengan gemetar dan ketakutan pulang menemui istri beliau dan mengatakan: “Selimutilah aku ! Selimtilah aku !”. nabi terus diselimuti sehingga hilanglah kegelisahannya. Lalu beliau menceritakan kepada Khodijah apa yang terjadi, dan beliau menambahkan: “Aku sangan kuatir apa yang akan terjadi atas diriku”. Khodijah berkata “Tak usahb kuatir; malah seharusnya engkau gembira; demi Allah tuhan sekali – kali tidak akan menyusahkanmu. Engkau menghubungkan silahturrahmi, berbicara benar, membantu orang – orang yang tidak mampu, menghormati tamu dan meringankan kesulitan – kesulitan penderita”.
Kemudia khodijah membawa Nabi SAW menemui Waraqah bin Naufal (Anak paman Khodijah). Waraqah bin Naufal adalah seorang beragama nasrani. Ia banyak menulis buku yang berbahasa Arab dan berbahasa Ibrani yang berasal dari Injil. Ia adalah seorang tua lagi buta.
Khodijah berkata kepadanya: “Wahai anak pamanku, dengarlah cerita dari anak saudaramu ini !”. lalu Waraqah bertanya : “apakah yang engaku ingin ketahuai wahai anak saudarku ?”. Lalu Nabi SAW menceritakan kepadanya apa yang telah terjadi di Gua Hira,. Kemudia waraqah berkata : ”Itulah adalah Jibril yang pernah datang menemui Isa As sekiraya saya ini seorang pemuda yang tangkas dan sekiranya saya masih hidup ketika kaummu mengusirmu”. Maka Nabi bertanya : “Apakah mereka akan mengusir aku?”. Jawab Waraqah : “Ya ! hanya sedikit yang mengemban apa yang engkau bawa ini dan banyak yang memusihinya, maka jika aku masih kuat hidup diwaktu itu pasti aku akan membantumu sekuat – kuatnya”. Tidak lama sesudah itu waraqah pun meninggal dunia.
Berdasarkan hadis tersebut jelaslah bahwa lima ayat pertama surat Al–Alaq ini adalah ayat–ayat Al–Qur’an yang pertama kali diturunkan sebagai rahmat  dan panggilan Allah yang pertam kali yang dihadapkan kepada Nabi SAW.
Adapun ayat–ayat lainnya diturunkan sesudah tersiarnya beerita kerasulan Nabi SAW  dan sesudah Nabi mulai mengajak orang–orang beriman kepadanya. Ajakan Nabi SAW ini pada mulanya disambut oleh kebahagiaan kecil orang– orang  Quraisy, sedang kebanyakan mereka mengejek– ngejek orang yang telah beriman dan berusaha agar jangan beriman kepada agama yang dibawa Muhammad SAW dari Tuhannya.
Allah menyuruh Nabi agar membaca, sedang beliau tidak pandai membaca dan menulis, maka dengan kekuasaan Allah ini beliau dapat mengikutin ucapan Jibril. Dan Allah akan menurunkan kepadanya suatu kitab yang akan menjadi petunjuk bagi manusia.
(2)         Dalam ayat ini Allah mengungkapkan cara bagai mana ia menjadikan manusia yaitu manusia sebagai makhluk yang mulia dijadikan Allah dari sesuatu yang melekat dan diberinya kesanggupan untuk mengusai segala sesuatu yang ada di Bumi serta mennundudukannya untuk keperluan hidupnya dengan ilmu yang diberikan Allah kepadanya. Dan Dia berkuasa pula menjadikan insan kamil diantara manusia, seperti Nabi SAW yang pandai membaca walaupun tanpa belajar.
(3)         Dalam ayat ini Allah SWT memerintahkan kembali Nabinya untuk membaca, karena bacaan tidak dapat melekat pada diri seseorang kecuali dengan mengulang – ngulangi dan membiasakannya, maka seakan – akan perintak mengulangi bacaan itu berarti mengulang - ulangi bacan yang dibaca dengan demikian isi bacaan itu menjadi satu dengan jiwa Nabi SAW.
Nabi SAW dapat membaca adalah dengan kemurahan Allah. Dia mengabulkan permintaan orang – orang yang meminta kepada Nya, maka dengan demikian hilanglah karunia Nya dijadika Nabi Nya pandai membaca. Dengan demikian hilanglah keuzuran Nabi SAW yang beliau kemukakan kepada Jibril ketika menyuruh beliau membac: “Saya tdak pandai membaca, karena saya seorang buta huruf yang tak pandai membaca dan menulis”.
(4)         Kemudia dengan ayat ini Allah menerangkan bahwa dia menydiakan kalam sebagai alat untuk menulis, sehingga tulisan itu menjadi penghubung antar manusia walaupun mereka berjauhan tempat. Sebagaimana mereka berhubungan dengan perantara lisan. Kalm sebagai benda padat yang tidak dapat bergerak dijadikan alat informasi dan komunikasi, maka apakah sulitnya bagi Allah menjadikan Nabi Nya sebagai manusia pilihan Nya bisa membaca, berorientasi dan dapat pula mengajar.
Allah menyatakan bahwa Dia menjadikan manusia dari ‘Alaq lalu diajarinya berkomunikasi dengan perantara kalam. Pernyataan ini menyatakan bahwa manusia diciptakan  dari sesuatu bahan hina dengan melalui proses, sampai kepada kesempurnaan sebagai manusia sehingga dapat mengetahui segala rahasia sesuatu, maka seakan – akan dikatakan kepada mereka, “perhatikanla hai manusia bahwa engkau telah berubah dari tingkat yang paling rendah hingga tingkat yang paling mulia, hal mana tidak mungkin terjadi kecuali dengan kehendak Alla yang Maha Kuasa dan Maha Bijaksana menciptakan segala sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya.
(5)         Kemudian dalam ayat ini Allah menambahkan keterangan tentang limpahan karunia-Nya yang tidak terhingga kepada manusia, bahwa Allah yang menjadikan Nabi Nya pandai maembaca. Dia lah tuhan yang mengajar manusia bermacam – macam ilmu pengetahuan yang bermanfaat baginya yang menyebabkan dia lebih utama dari pada binatang – binatang, sedangkan manusia pada permulaannya hidupnya tidak mengetahui apa – apa. Oleh sebab itu apakah menjadi sesuatu keanehan bahwa Dia mengajar nabi Nya pandai membaca dan mengetahui bermacam – macam ilmu pengetahuan serta Nabi SAW sanggup menerimanya.

D. Hubungan Surat Al - Alaq dengan Ideologi Pendidikan Islam

      Tulis baca adalah kunci ilmu pengetahuan.
(1)   Berdasarkan kandungan surat ini tujuan pendidikan Islam harus diarahkan agar manusia memiliki kesadaran dan tanggung jawab sebagai makhluk yang harus beribadah kepada Allah, dan mempertanggungjawabkan perbuatannya di akhirat kelak. Untuk itu manusia harus dididik dengan menggunakan kurikulum yang komprehensif, yaitu kurikulum yang tidak hanya memuat materi pendidikan agama, melainkan juga pendidikan umum, karena pendidikan agama dan pendidikan umum itu sama-sama dibutuhkan oleh manusia. Selanjutnya karena manusia sebagai makhluk yang dimuliakan Allah dan memiliki berbagai kecenderungan, maka metode pendidikan harus didasarkan  pada sifat-sifat kemanusiaannya, dan menggunakan berbagai cara yang sesuai dengan kecenderungannya.[4]
(2)    Surat al - Alaq berisi penjelasan tentang kekuasaan Allah, yaitu bahwasanya Ia berkuasa untuk menciptakan manusia, serta memberikan kemampuan membaca kepada Nabi Muhammad saw, sungguh pun sebelum itu Nabi Muhammad saw belum pernah belajar membaca. Selain itu berisi pula penjelasan tentang sifat Allah yang Maha Melihat terhadap segala perbuatan yang dilakukan manusia serta berkuasa untuk memberikan balasan yang setimpal. Uraian tentang kekuasaan Allah ini amat membantu dalam merumuskan tujuan pendidikan, yaitu agar manusia senantiasa menyadari dirinya sebagai ciptaan Allah yang harus patuh dan tunduk kepadanya.
(3)   Surat al-Alaq berisi penjelasan tentang perintah membaca kepada Nabi Muhammad saw dalam arti seluas-luasnya. Yaitu membaca ayat-ayat yang tersurat dalam al-Quran dan ayat-ayat yang tersirat di jagat raya. Penjelasan ini erat kaitannya dengan perintah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan secara komprehensif. Membaca ayat Allah yang tersurat dalam al-Quran dapat menghasilkan ilmu agama dan membaca ayat Allah yang tersirat di jagat raya menghasilkan ilmu alam (natural science), sedangkan membaca ayat Allah yang tersirat dalam diri manusia dan lingkungan sosial menghasilkan illmu sosial. Dengan cara demikian akan terjadi integrasi anatara ilmu agama dan ilmu umum, dan keduanya diarahkan untuk mengabdi kepada Allah SWT. Penjelasan tersebut pada akhirnya terkait dengan metode dan kurikulum pendidikan.
(4)   Surat al-Alaq berisi penjelasan tentang perlunya alat dalam melakukan kegiatan, seperti halnya kalam yang diperlukan bagi upaya pengembangan dan pemeliharaan ilmu pengetahuan.Kalam dalam ayat ini tidak terbatas hanya pada arti sebagai alat tulis yang banyak digunakan kalangan para santri di lembaga-lembaga pendidikan tradisional, melainkan juga mencakup berbagai pealalatn yang dapat menyimpan berbagai informasi, mengakses dan menyalurkannya secara cepat, tepat dan akurat, seperti hlnya kompuetr, internet, faximile, micro film, vidio compact disc (vcd), dan lain sebagainya.
(5)   Dalam ayat ini menjelaskan bahwasanya Allah lah yang telah memberikan limpahan karunia yang tidak terhingga kepada manusia. Allah lah yang menjadikan Nabi – nabinya pandai membaca dan Allah lah yang mengajarkan manusia berbagai macam ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat baginya (Manusia), yang menyebabkan manusia lebih utama dari makhluk Allah lainnya, sedangkan manusia pada permulaan hidupnya tidak mengerti apa – apa.  
      Dengan ayat – ayat ini terbuktilah tentang tingginya nilai membaca, menulis dan berilmu pengetahuan bagi pendidikan Manusia. Andai kata tidak karena kalam niscaya banyak ilmu pengetahuan yang tidak terpelihara dengan baik. Banyak penelitian yang tidak tercatat dan banyak ajaran agama hilang, pengetahuan orang dahulu kala tidak dapat dikenal oleh orang – orang sekarang baik ilmu, seni dan ciptaan – ciptaan mereka.
Demikian pula tanpa pena tidak dapat diketahui sejarah orang – orang berbuat repelita bagi orang – orang yang datang sesudah mereka. Lagi pula ayat ini sebagai bukti bahwa manusia yang di jadikan dari benda mati yang tidak berbentuk dan tidak berupa dapat dijadikan Allah menjadi manusia yang snagat berguna dengan mengajarinya pandai menulis, berbicara dengan mengatahui semua macam ilmu yang tidak pernah diketahuinya.

E. Uji Kompetensi

1."Qalam” yang dimaksud dalam surah al-Alaq ayat 4 yang terkait dengan tekhnologi pendidikan adalah…
     a. Hanya sebuah pulpen
     b. Berbagai peralatan yg dapat menyimpan berbagai informasi, mengakses dan menyalurkannya
     c. Hanya sebuah tulisan

2. Mengapa terdapat pengulangan kata “iqra” pada ayat ke 3.
      a. Karena membaca itu tidak akan membekas dalam jiwa kecuali dengan diulang-ulang dan membiasakannya
      b. Karena Nabi Muhammad belum pernah belajar membaca sebelumnya
      c.  A dan B semuanya benar

3. "Alaq” mengandung arti…
     a. Saripati
     b. Segumpal darah
     c. Segumpal tanah liat

4. Metode pendidikan harus didasarkan pada…
     a. Landasan pancasila
     b.Keimanan dan ke ikhlasan
     c.Sifat-sifat kemanusiaan dan kecenderungan manusia

5. Bagaimana bahan-bahan pelajaran dapat mengembangkan potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah           secara seimbang….
     a. Pelajaran agama ditujukan untuk membina sikap keberagamaan, pelajaran matematika ditujukan untuk membina proses berfikir
     b. Semua mata pelajaran harus didasarkan pada potensi siswa
     c. A dan B benar

6. Apa Inti dari surat Al – Alaq ayat 1 sampai 5 ...
    a. Asal – usul Penciptaan manusia
    b. Allah menciptakan Manusia dengan segumpal darah
    c. Asal – muasal Allah mengajarkan nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril As.

7. Mengapa Nabi Muhammad saw  dapat membaca padahal sebelumnya beliau belum pernah belajar membaca....
   a. Sudah kemampuan dari lahir
   b.Berkat kekuasaan dan kehendak Allah
   c. Karena diajarkan oleh malaikat Jibril

8. “,n=y{” pada ayat 2 mengandung arti..
   a. Penciptaan
   b. Menciptakan
   c. Diciptakan

9.  Dimana Nabi Muhammad saw mendapatkan wahyu pertama...
   a. Di Gua Hira
   b. Yerussalem
   c.  Jabal Nur

10. Apa obyek yang dimaksud dalam kata “Bacalah” dalam surat al-alaq.....
   a. Cerpen
   b. Novel
   c. Al-Quran


BAB III
PENUTUP
A. Simpulan    

            Dari pembahasan mengenai kajian surah al-‘alaq yang telah diuraikan diatas, bahwasanya Kajian surah al-‘alaq ini merupakan kajian aqidah yang diajarkan para Rosul setiap masa,  Dalam kajian ini Allah menerangkan akan pengenalan terhadap diri-Nya (ma’rifatullah), serta pengenalan terhadap manusia (ma’rifatul insan), dan juga pengenalan terhadap alam ciptaan-Nya. Dari semua itulah nantinya manusia akan mengetahui dimana kedudukanya sendiri dan mengetahui kedudukan Allah dalam dirinya.
         Setelah manusia mengetahui posisi dirinya manusia akan melakukan apa yang mestinya mereka lakukan. Di dalam kajian ini terdapat sikap-sikap manusia yang harus di kerjakan sebagai hamba Allah dimuka bumi ini, diantara sikap tersebut yaitu : manusia menjadi abdi (hamba) yang senantiasa beriabadah kepada-Nya, Manusia harus berserah diri (taslim) dan mengagungkan-Nya (ta’zhim), serta berhukum dengan ilmu-Nya.

DAFTAR PUSTAKA

            Nata, Abuddin, Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan, (Jakarta:Raja Grafindo Persada,2010), cet.IV.
            Faqih Imani, Allamah, Tafsir Nurur Qur’an, (Jakarta:Al Huda,2006),cet.I
            Sonhadji, Muhammad, Al – Qur’an dan Tafsirnya, (Jakarta:PT. Dana Bhakti Wakaf, 1990), Cet.II
                 




[1] Drs. H. M Sonhaji, Al – Qur’an dan Tafsirnya, Jakarta:PT. Dana Bhakti Wakaf, 1990, cet ke-II, hal. 746
[2] Drs. H. M Sonhaji, Al – Qur’an dan Tafsirnya, Jakarta:PT. Dana Bhakti Wakaf, 1990, cet ke-II, hal. 747
[3] Drs. H. M Sonhaji, Al – Qur’an dan Tafsirnya, Jakarta:PT. Dana Bhakti Wakaf, 1990, cet ke-II, hal. 747
[4] Abuddin Nata, Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan, (Jakarta:Raja Grafindo Persada,2010), cet.IV.